Minggu, 15 Agustus 2010

Pengajian Romadhon di Masjid Agung

Sabtu, 14 Agustus 2010
Jam ke-3, pukul 09.00 WIB, seluruh siswa SMP Negeri 3 Kebumen beserta guru dan karyawan berangkat menuju Masjid Agung Kebumen untuk mengikuti pengajian bulan Romadhon 2010. Berjalan kaki. Sebelumnya, pukul 07.30 – 08.30 kegiatan KBM berjalan seperti biasa.



Tepat pukul 09.30, pengajian dimulai. Diawali kata sambutan dari Bapak Drs. H. Robani Mb., M.Pd. – Kepala SMP Negeri 3 Kebumen. Di awal sambutannya, Pak Robani mengingatkan kepada semua pihak, agar bisa lebih tenang saat di masjid – sehingga niat untuk i’tikaf dan tausiah dapat terwujud.

Khusus kepada para siswa, Pak Robani berpesan agar mengikuti tausiah dengan baik dan sekaligus dapat mengamalkannya.Pak Robani juga mengucapkan terima ksaih kepada Bapak K. Fathur Rokhman, S.Ag. – yang dapat memenuhi jadwal yang telah ditentukan. Ucapan terima kasih kepada Pengurus Takmir Masjid, yang telah memberikan kesempatan SMP Negeri 3 Kebumen untuk mengikuti pengajian. Terakhir, ucapan terima ksaih kepada Ibu Bapk Guru dan karyawan yang telah mau mendampingi para siswa ke pengajian.

Pukul 09.50, mulailah tausiah Bapak K. Fathur Rokhman. Langsung memberikan –menawarkan “kontrak kegiatan” kepada seluruh peserta. “Pukul 11.00 nanti – paling lama – kegiatan selesai. Karena jika duduk kelamaan, yang masuk iblis”. Tentu saja, serempak siswa menjawab “SETUJU”.

Tema pengajian kali ini adalah “SHOLAT SUNAT”. Arti sunat berarti dilakukan berpahala – tidak dilakukan tidak dosa. Sholat sunat dilakukan sebagai tambahan ibadah kita. Tambahan sholat fardhu kita yang belum – tidak sempurna. Sholat sunat itu dilakukan untuk menyempurnakan sholat fardhu kita. Karena kelak di akhirat, sholat sunat itu akan dihitung – dihisab – bahwa 70 rokaat sholat sunat itu dapat mengganti 1 rokaat ibadah sholat fardhu.

Sholat yang baik – akan mampu menjauhkan kita dari perbuatan maksiat.

Ada sebuah kisah – yang menggambarkan betapa sholat itu dapat mencegah perbuatan keji dan munkar. Suatu ketika, seorang lelaki mengajak istri orang lain untuk ”berselingkuh”. Si istri tadi bertanya kepada suaminya. Apa jawabnya? ”Boleh, dengan syarat – selama 40 hari – laki-laki tadi mau sholat subuh berjamaah dengannya. Dengan sombongnya, lelaki itu menyanggupinya. Jangankan hanya sholat subuh – katanya, dirinyapun akan dipersembahkan kepada si istri itu.

Singkat cerita, setelah melakukan sholat subuh berjamaah, si lelaki tadi langsung bertobat – takut kepada Allah – sehingga niatnya untuk berselingkuh itu dengan sendirinya batal. Terhindar dari perbuatan keji itu karena takut Allah.

Kembali ke tema, sholat sunat Yng di maksud di sini adalah sholat sunat rowatib – sholat sunat yang mengikuti sholat fardhu. Ada 22 (dua puluh dua) sholat sunat rowatib:
1. sholat 4 rokaat sebelum dan sesudah sholat dhuhur
2. sholat 4 rokaat sebelum sholat ’ashar.
3. sholat 2 rokaat sebelum dan sesudah sholat maghrib
4. sholat 2 rokaat sebelum dan sesudah sholat ‘isya
5. sholat 2 rokaat sebelum sholat subuh
Tetapi, sholat sunat rowatib yang muakad hanya ada 10 (sepuluh) saja, yaitu
1. sholat 2 rokaat sebelum dan setelah sholat dhuhur
2. sholat 2 rokaat setelah sholat maghrib
3. sholat 2 rokaat setelah sholat ‘isya
4. sholat 2 rokaat sebelum subuh

Di akhir tausiah, Bapak K. Fathur Rokhman, S.Ag. mengajak kepada semuanya untuk memperbanyak sholat – sholat sunat di bulan puasa ini. Tausiah berakhir pada pukul 10.50 WIB. Semoga, kita termasuk orang-orang yang beruntung. Amiiin. (Minggu, 15/08/2010 – 09.40)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar