Selasa, 29 Maret 2011

Kekuatan Doa

Pagi hari, 14 Maret 2004.
Bersama dengan anak pertamaku - Dita Ikasari (12 tahun) keluar rumah menuju rumah orang tua kami di Desa Sidodadi, Kecamatan Puring. Tak banyak yang kuingat, kami kecelakaan. Tak sadarkan diri.

Dua belas hari di RSU P Dr. Sardjito, Yogyakarta. Dua (2) bulan lamanya saya absen di sekolah. Tidak bersentuhan dengan dunia sekolah. Tidak mengajar. Lepas atribut guru. Yang kuingat hanyalah saya masih diberi kesadaran. Kesehatan. Kesabaran. Kekuatan. Iman dan Islam, tentu saja. Alhamdulillah.

Konon, oleh dokter di RSUP Dr. Sardjito, saya divonis paling cepat bisa kembali ke sekolah alias kembali bekerja setelah 6 bulan. Saya menderita gegar otak sedang (cks : cedera kepala sedang). Masya Allah.

Seluruh keluarga pasrah. Utamanya istriku tercinta - Menik Siti Rokhmah, yang selalu sabar menemaniku.

Antara sadar dan tidak - antara ya dan tidak
Aku menyusuri jalan
Lorong-lorong kelabu
Meniti hari-hariku dengan penuh kepasrahan. Insya Allah.

Dalam sendiri, aku merenung
"Apakah dosa - kesalahan yang telah kuperbuat?"
"Apakah ini akibat dari kelalaianku di masa lalu?"
"Apakah ini akibat kecerobohan yang pernah kubuat?"
"Apakah ini teguran - peringatan - hukuman?"
dari Yang Maha Adil?
Ya . . . Insya Allah, itu sebuah teguran - peringatan dari Allah SWT
Kepada diriku yang penuh dengan kekurangan ini

ke depan, Insya Allah, kekurangan -kesalahan yang kuingat itu tidak akan kuulangi lagi
Insya Allah

Berbekal doa
dari orang-orang yang mencintaiku
dariku
Aku meminta k11epadaNya
Agar isembuhkan dari sakitku ini
Tentu saja, dengan berbekal tawakal. Insya Allah

Alhamdulillah
Dengan berbekal doa itu
Aku dapat kembali
Ke sekolah - menunaikan tugas dan kewajibanku sebagai guru

Hanya waktu 2 bulan
Alhamdulillah (inmemoriam Maret 2004)