Minggu, 10 Januari 2010

pijat oleh bocah

Senin, 11 Januari 2010.
Saat mengikuti upacara rutin - penaikan bendera di sekolah - kepala pusing, badan terasa sakit. Saat selesai pengibaran bendera, saya mundur. Masuk kelas - istirahat - duduk. Sungguh, seluruh tubuh terasa tidak nyaman. SAKIT.

Jam 08.30, KBM kembali berjalan seperti sedia kala. Per jam 35 menit-an.

Usai KBM, setelah istirahat, - singkat kata, saya pulang. Kusampaikan perihal keadaanku pada istriku.  Tak lupa, kutelpon Ibu Dra. Atika Hanung CH, agar jam lesku nanti sore ditiadakan.

Omong punya omong dengan Istriku, konon, di MI Maarif - Pejagoan, dekat rumah kami, ada seorang bocah yang "pandai memijat". Langsung saja kuterima usul Istriku tuk "menyembuhkanku" dengan pijatan "si bocah itu".

Sekitar jam 12 an, Istriku datang bersama bocah di maksud. Yanti namanya. Seorang bocah yatim piatu dari desa Karangpoh, kecamatan Kebumen. Dia baru kelas V MI Maarif Pejagoan. Saat itu, Yanti baru pulang sekolah. Langsung saja, saya menempatkan diri untuk dipijat. Sentuhan demi sentuhan oleh jemari kecilnya, terus dilakukan di punggung, di telapak kaki, di telapak tanganku. Sekitar 15 - 20 menit selesai.

Ajaib, tubuhku berangsur membaik. Penglihatankupun terasa lebih terang. Tidak pusing lagi. Tubuhku tidak lagi sakit. Alhamdulillah.

Saat pijatan-pijatan kecil itu, kuingat UUPA dan KHA , yang juga kami pernah ikut serta tuk menyosialisasikan di beberapa komunitas. BENARKAH sikap dan tindakanku ini?

Salah satu poin penting yang kuingat - dari sosialisasi oleh BPPKB Kab. Kebumen, adalah "mereka (anak ) boleh bekerja pada jenis pekerjaan yang tidak membahayakan kesehatan, keselamatan, dan moral anak."

Poin lain adalah
- tidak berbahaya bagi kesehatan dan perkembangan anak
- tidak mengganggu kehadiran anak di sekolah

ALHAMDULILLAH. Kini, saya jauh lebih baik  Moga - Insya Allah - juga untuk seterusnya.  Amiiin.