Senin, 25 Oktober 2010

Antara Tugas dan Kewajiban

Antara ya dan tidak, aku melangkah pasti. Meski, hati kecil menolak. Minggu, 24 Oktober 2010 jam 07.30 kulangkahkan kaki menunaikan "tugas lembur" di sekolah. Hari ini, dimulai sejak seminggu sebelumnya, kami mempersiapkan hal-hal yang mengkait PKKS (Penilaian Kinerja Kepala Sekolah). "Semua urusan : kurikulum, kesiswaan, sarpras, humas, kepegawaian - dan unsur-unsur di dalamnya, ditambah koordinator : OSIS, BK, Perpustakaan, dan ketatausahaan" datang. Ya, mestinya: datang.

Tapi, karena alasan-alasan teknis, hanya datang : Kepala Sekolah - Bapak H. Robani, Wakasek - Bapak Rochmat, saya sendiri - urusan kurikulum dan Bapak Santoso, Bapak Purwono SB.- urusan kesiswaan dan Ibu Endah Ambarwati, Ibu Maryati - Kepala Tata Usaha dan Stafnya (Pak Amir, Pak Wiji Pamungkas, dan Ibu Wasiati).

Pukul 09.10, Bapak Drs. Kusmanto, M.Pd. - Pengawas Dikmen - Penilai PKKS untuk Bapak Drs. H. Robani Mb., M.Pd. - Kepala SMP N 3 Kebumen, datang. Di awal aktifitas penilaiannya, Pak Kus, demikian biasa kami menyebut, mohon maaf kepada pihak SMP N 3 Kebumen. Karena semestinya, pelaksanaan PKKS ini dilaksanakan pada Sabtu, 23 Oktober 2010. Masih jam kerja. Namun, karena alasan "pribadi" - menghadiri 'mantenan' keponakan di Klaten, sehingga baru bisa dilaksanakan hari ini (baca: Minggu, 24 Oktober 2010).

Pertanyaan - pernyataan yang disampaikan Pak Kus untuk PKKS ini sama seperti pertanyaan - pernyataan Bapak Sairun, S.Pd., M.Pd. - Penilai yang sama untuk hari Sabtu, 23 Oktober 2010. Juga seperti yang terdapat dalam instrumen penilaian (telah diberikan seminggu sebelumnya). (Pak Sairun dan Pak Kusmanto adalah tim penilai untuk SMP N 3 Kebumen - Bapak Drs. H. Robani Mb., M.Pd.).

Keraguanku melangkah hari ini 'menunaikan tugas' adalah karena pada saat yang bersamaan, mestinya kami mendampingi putri bungsu kami - ADELIA FEODORA, mengikuti lomba Bintang Sweety di Jadi Baru Swalayan - Kebumen. Tapi, yah . . . sudahlah. Kalau Tim Penilai - Pak Kusmanto menghendaki hari Minggu, tentu saja "kami" tidak bisa menolak.

Pertanyaan - pernyataan, kami dapat menjawab - menunjukkan sesuai permintaan yang terdapat dalam instrumen penilaian PKKS tersebut. Dalam pikiran "kami", tentu saja, mampu - lolos dari penilaian tersebut. Tapi, hasilnya, secara penuh kami serahkan pada penilai tersebut. . . . .


Sekitar pukul 12.00 - an, saya menerima telepon dari Istri dan anak kedua kami di Jadi Baru Swalayan. Betapa bahagianya hati ini, di sela-sela pekerjaan dinas itu, istriku menyampaikan kepadaku bahwa putri ketiga kami - ADELIA FEODORA, memperoleh gelar Juara II Lomba Bintang Sweety - Bintang JADI BARU kategori Fashion Show Kid's Usia 1 s.d. 5 Tahun Toserba Jadi Baru - Kebumen, 24 Oktober 2010.

Alhamdulillah. Kecemasan - kekhawatiran - dan sekian banyak perasaan "tidak nyaman" itu seketika musnah. KINI, tinggal menunggu hasil PKKS dari para "ASESOR" itu.

Ya . . . kita tunggu aja.

Minggu, 17 Oktober 2010

MOTIVATION TRAINING

Minggu, 10 Oktober dan Minggu, 17 Oktober 2010; kegiatan Motivation Training (MT) bagi Siswa SMP Negeri 3 Kebumen digelar. Bertempat di "Aula' (baca: R. Kelas IX C, D, E). Kegiatan tersebut diikuti oleh hampir seluruh siswa, berjumlah 278. Pada Minggu, 10 Oktober, terdapat 6 siswa tidak mengikuti kegiatan tersebut. Keenam siswa tersebut adalah Naufal Banyuargani (IX A), Alfin Deni Argani, Hanifah Fitriani, Lani Chalimurrosidah, Meliana Lestari, dan Ulfa Yulia Rohmah (ke-5 nya kelas IX C).


Sedangkan pada Minggu, 17 Oktober, terdapat 6 siswa tidak hadir. Keenam siswa tersebut adalah Tri Uhaful, dan Muflihatul M.(IX F), Irfan Saefudin dan Ahmad Khotim Aziz (IX G), Emerald Magma Audha dan Umi Hanifah (IX H).

Pada kegiatan tersebut juga dihadiri oleh para wali kelas - sebagai pendamping peserta didik. Pada Minggu, 10 Oktober, tampak hadir Bapak Santoso, S.Pd.Mat. (wali kelas IX A), Ibu Dra. Endah Ambarwati (wali kelas IX C), Hj. Sumarni (wali kelas IX D), dan Ibu Endang Parwati Wahyu Handayani, S.Pd. (wali kelas IX E). Pada Minggu, 17 Oktober, tampak hadir Ibu Emi Lestari, S.Pd. Bio. (wali kelas IX B), Ibu Sri Untarti (wali kelas IX F), dan Ibu Dra. Tati Khamimah (wali kelas IX G). Sedangkan wali kelas IX H - Bapak H. Munfarid, S.Pd. tidak dapat mendampingi peserta didiknya karena tengah mengikuti studi S2 di Purwokerto.

Disamping para wali kelas itu, juga hadir Kepala SMP N 3 Kebumen (Bapak Drs. H. Robani Mb., M.Pd. (Kepala SMP N 3 Kebumen) dan panitia MT seperti Bapak Rokhmat (wakil KS), Bapak Soepono, S.Pd. (Ka Tim Sukses UN), Bapak Wahyudi, S.Pd. (Ur. Kurikulum), Ibu Maryati, S.Pd. (Ka. TU), Bapak Agus Tjahjono, Ibu Suhartati, Ibu Sri Hidayatun, Bapak Toni Andriyanto, Bapak Sururi, Bapak Mujiono, Bapak Najmudin, (staf TU).

Pada sambutannya, Bapak Robani menyampaikan bahwa kegiatan MT ini didasari adanya keinginan agar lulusan tahun ini lebih baik. Karena bagaimanapun, hasil UN itu masih menjadi parameter keberhasilan sebuah sekolah. Terlebih, kriteria lulusan SMP RSBI mestinya mampu menembus level 8,0 dan hasil ujian sekolahnya mencapai 8,5. Untuk itulah, diperlukan strategi yang jitu dan memiliki rasa percaya diri tinggi yang pada gilirannya mendapatkan hasil UN yang tinggi. Dengan demikian, diterima di sekolah level di atasnya - di manapun sesuai keinginannya. Pada akhir sambutannya, Kepala Sekolah berharap agar Fahma Motivation Training Yogyakarta, yang kali ini hadir: Mas Kurnia Pramuji Harso, S.Sos. (Trainer), Mas Galih Setiawan, S.Sos. - Mas Anang Patri Widiantoro, S.T. - Mas Fitrian Agung Prambono - Mas Nur Muhammad, S.TH.I.(keempatnya Asisten Trainer) dapat memotivasi para peserta didik SMP N 3 Kebumen agar lebih baik lagi.

Tak ada kata pujian yang dapat dituliskan, kecuali "HEBAT" pada Trainer itu. Di usianya yang baru mencapai 25 tahunan itu, mampu membawa peserta didik SMP N 3 Kebumen 'terhanyut' - 'sadar' akan niat dan tujuannya sekolah. Sebagian besar peserta didik menangis tersedu - terisak meratapi kesalahannya.

Di awal pertemuan (dimulai pada pukul 08.30), trainer coba menyambung komunikasi dengan peserta didik. Berangsur-angsur, coba menggali potensi-potensi yang ada pada siswa. Di sini, secara tidak disadari, peserta didik dibawa untuk masuk ke alam bawah sadar, bahwa di luar sana, masih banyak anak seusianya yang tidak berkesempatan untuk menempuh pendidikan (baca:sekolah). Peserta didik disadarkan bahwa kesempatan yang dimiliki sekarang ini adalah ikatan rantai emas kehidupan yang sangat berharga.

Diberikan contoh tayangan orang cacat - terbatas dalam banyak hal, gak punya kaki, gak punya tangan, buta, dsb. Tapi, prestasinya jauh melebihi manusia normal pada umumnya!

Setelah peserta didik "nyambung" dengan trainer - digiring agar dengan modal/ potensi yang dipunyai itu, bisa menggunakannya dengan lebih maksimal. Perlu digarisbawahi, prestasi itu tidak berbanding dengan sarana. Tetapi, yang terpenting dalam hal ini adalah "SEMANGAT".

Sebagai akhir kegiatan, disampaikan bahwa kesuksesan seseorang itu bergantung dari besar kecilnya motivasi.

Semoga, dengan MT itu, peserta didik kita menjadi sadar akan keberadannya di sekolah ini. Dengan demikian, prestasi - keberhasilan di masa mendatang, akan diraih. Insya Allah. Amiiin.